

Tanjungpinang – Diduga menabrak Drone, Pesawat Via Airline dari Jakarta tujuan Tanjungpinang mengalami kerusakan salah satu mesin, sehingga mendarat darurat di Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF), Kamis, 12 Oktober 2017.
Pesawat naas tersebut berjenis jet PK-KRD milik perusahaan Via airline. Korban kecelakaan pesawat tersebut diketahui dua penumpang tewas, enam lainnya mengalami luka parah.
GM Angkasa Pura II, Yogi P. Suwandi mengatakan Teknik, Operasi, dan Pelayanan Darurat, RHF mendapat laporan pukul 08.48 WIB oleh pilot Via airline, bahwa pendaratan mengalami masalah yaitu salah satu mesin pesawat terbakar.
Dan ia meminta pendaratan darurat, semua tim penyelamatan sudah diinfomasikan dan siap menangani keadaan emergency tersebut.
“Kepala Teknik, Operasi, dan Pelayanan Darurat kami dapat laporan pukul 08.48 WIB oleh pilot Via airline yang mengalami kerusakan salah satu mesin pesawatnya,” kata Yogi.
Mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) F1 milik RHF langsung bergerak ke lokasi dalam waktu 2 menit sehingga api di badan pesawat cepat dipadamkan.
Lalu dengan cepat bantuan dari instansi keluar mulai berdatangan ke lokasi pesawat dari ambulance Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)), pengamanan dari TNI, dan Tim SAR untuk menanggulangi ancaman bahaya seperti kebakaran dan ledakan pesawat, mengevakuasi korban, menstrerilkan TKP, serta menyerahkan lidik kepada instansi terkait.
Tenda darurat segera cepat didirikan oleh TNI dan SAR untuk korban luka ringan maupun luka berat.
Setelah dinyatakan aman, maka pesawat Via Airline dipasang sekuriti line oleh tim pengamanan.
Sejumlah keluarga korban datang ke RHF dengan marah-marah dan membanting meja di ruang informasi untuk bertanya dan mencari tahu tentang kabar keluarga mereka.
Namun, situasi ini hanyalah simulasi.
Latihan khusus alias latihan parsial kegiatan latihan Penanggulangan keadaan darurat (PKD) tahun 2017 yang dilaksanakan Airport Contigency Exercise (ACE) & Airport Emergency Exercise (AEE) di Bandara udara RHF Tanjungpinang.
Melalui simulasi, jelas Yogi P. Suwandi, tim penyelamat bisa tahu cara menanggulangi kecelakaan pesawat serta ancaman bahaya lainnya di dalam landasan maupun di luar bandara.
”Semua instansi yang ada di dalam bandara dan di luar bandara dilibatkan untuk meningkatkan koordinasi dan menanggulangi keadaan darurat,” jelas Yogi .
Dijelaskan Yogi, suasana simulasi ini sebagai gambaran bagi tim penyelamat. Diakui, banyak faktor penyebab terjadinya kecelakaan pesawat, mulai dari cuaca hingga human eror.
“Tidak hanya di dalam bandara, di luar bandara dengan radius delapan kilometer tetap kewenangan kami untuk melakukan tindakan. Selebihnya, kewenangan instansi terkait,” pungkas Yogi di lapangan Bandar Udara RHF.(/suarakepri)
Kepala Kantor SAR Tanjungpinang, Bpk. Djunaidi, S.Sos., M.M. mendukung pelaksanaan latihan dengan mengirimkan 10 anggota Penolong dan 1 Unit Rescue Truk. Dalam kesempatan ini, kegiatan tersebut merupakan pengalaman dan meningkatkan keterampilan setiap individu dan tim serta mempererat koordinasi. (/hd)